Minggu, 11 Januari 2015

Monkey Bussiness


Suatu hari di sebuah desa, seorang yang kaya raya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp. 50.000,- per ekor. Padahal monyet disana sama sekali tak ada harganya karena jumlahnya yang banyak dan kerap dianggap sebagai hama pemakan tanaman buah-buahan.

Para penduduk desa yang menyadari bahwa banyak monyet disekitar desa pun kemudian mulai masuk hutan dan menangkapinya satu persatu.

Kemudian si orang kaya membeli ribuan ekor monyet dengan harga Rp 50.000,- . Karena penangkapan secara besar-besaran akhirnya monyet-monyet semakin sulit dicari, penduduk desa pun menghentikan usahanya untuk menangkapi monyet-monyet tersebut..

Maka si orang kaya pun sekali lagi kembali untuk mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp 100.000 per ekor. Tentu saja hal ini memberi semangat dan "angin segar" bagi penduduk desa untuk kemudian mulai untuk menangkapi monyet lagi. Tak berapa lama, jumlah monyet pun semakin sedikit dari hari ke hari dan semakin sulit dicari, kemudian penduduk pun kembali ke aktifitas seperti biasanya, yaitu bertani.

Karena monyet kini telah langka, harga monyet pun meroket naik hingga Rp 150.000,- / ekornya. Tapi tetap saja monyet sudah sangat sulit dicari.

Sekali lagi si orang kaya mengumumkan kepada penduduk desa bahwa ia akan membeli monyet dengan harga Rp 500.000,- per ekor!

Namun, karena si orang kaya harus pergi ke kota karena urusan bisnis, asisten pribadinya akan menggantikan sementara atas namanya.

Dengan tiada kehadiran si orang kaya, si asisten pun berkata pada penduduk desa: "Lihatlah monyet-monyet yang ada di kurungan besar yang dikumpulkan oleh si orang kaya itu. Saya akan menjual monyet-monyet itu kepada kalian dengan harga Rp 350.000,- / ekor dan saat si orang kaya kembali, kalian bisa menjualnya kembali ke si orang kaya dengan harga Rp 500.000,- . Bagaimana...?".

Akhirnya, penduduk desa pun mengumpulkan uang simpanan mereka dan membeli semua monyet yang ada di kurungan.

Namun...
Kemudian...
Mereka tak pernah lagi melihat si orang kaya maupun si asisten di desa itu!
Selamat datang di Wall Street..!
Inilah yang dikatakan orang "Monkey Bussiness"!
temans, ... jangan terjebak oleh "Monkey Business"...

Seperti pohon Anthorium
Seperti ikan Lohan
Seperti semua barang yang kita beli tetapi bukan karena kita membutuhkan nya..

Hati hati Monkey Business yang sekarang lagi marak adalah "DEMAM BATU AKIK"qiqiiqi

(copas dari tetangga sebelah)

Senin, 01 September 2014

Gejog Lesung Mergan


Jangan sombong!

ojo dumeh

"Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia, dan berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri"
(QS. Luqman:18)

ASTI, MAHASISWA BIDIKMISI DENGAN IP NYARIS SEMPURNA


Kuliah. Sebuah kata yang tidak pernah terbersit dalam angan seorang gadis desa yang tinggal di Mergan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Keinginan untuk melanjutkan sekolah pupus mengingat perekonomian keluarga. Bapaknya, Rujito, seorang buruh penambang pasir di sungai Progo, sementara ibunya, Sugiyati, seorang ibu rumah tangga. Paham akan keadaannya itu, guru BK di sekolahnya menyarankan agar berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk didaftarkan dalam beasiswa bidikmisi. Dia adalah Asti Wulandari, anak seorang buruh/penambang pasir, tetapi Tuhan memberikan kelebihan dengan otaknya yang encer. Prestasinya yang selalu menjadi juara 1 selama menuntut ilmu di SMKN 2 Godean menjadi perhatian guru-gurunya bahwa remaja ini harus diperjuangkan, tidak boleh putus sekolah.

Rabu, 27 Agustus 2014

Mancing Welut Tanpa Pancing


Kanggo sing seneng golek welut... Tak kek'i Cara Ampuh
Mancing Welut Tanpa Pancing

1. Siapke bubuk kopi seplastik cilik karo sendok makan.

Minggu, 17 Agustus 2014

Tentang blog dan penulis

Foto    : Juni 2011
Lokasi : Pantai Glagah

Tentang blog
Blog ini saya buat, untuk lebih mengenal padukuhan Mergan, desa Sendangmulyo, kecamatan Minggir, kabupaten Sleman. Di karenakan saya sebagai penduduk pendatang, saat browsing tentang padukuhan Mergan, hasil informasinya masih sangat minim, bahkan saya hanya menjumpai kurang dari 10 artikel yang mengulas tentang padukuhan Mergan.

Sabtu, 16 Agustus 2014

Mergan, Sendangmulyo, Minggir, Sleman






Mergan adalah sebuah nama padukuhan yang terletak di wilayah di desa Sendangmulyo, kecamatan Minggir, kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.


Nama kepala dukuh: Bp.Rosidi
Jumlah penduduk :
Luas Wilayah :
Mata pencarian : pertanian, perdagangan, buruh, PNS, karyawan swasta, wiraswasta.
Kerajinan : Besek bambu.
Jumlah RT : 6 RT